Selain Makam Bung Karno, Blitar punya banyak wisata religi yang bisa dikunjungi. Salah satunya Petilasan Rambut Monte yang ada di bagian utara kota penghasil cokelat tersebut. Rambut Monte bahkan bukan hanya sekadar wisata religi, tapi juga memadukan konsep wisata alam dan budaya. Penasaran semenarik apa? Yuk Simak.
Daya Tarik Petilasan Rambut Monte
1. Sejarah Rambut Monte
Sejarah mengenai petilasan ini memang menjadi daya tarik tersendiri. Sebab konon Rambut Monte merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit, dan ada beberapa versi cerita terkait asal muasal namanya. Dari sisi legenda, dulu pada zaman Kerajaan Majapahit terdapat seseorang bernama Mbah Monte. Ia berperang melawan rahwana dan naga, lalu dikutuk menjadi Candi dan Telaga Rambut Monte.
Sementara cerita dari sisi mistisnya, Mbah Rambut Monte dan Mbah Ratu Bakah merupakan tetua penunggu telaga yang ada di petilasan. Itulah kenapa biasanya masyarakat sekitar sering mengadakan ritual perorangan untuk ujub pribadi pada hari Selasa Kliwon, Jum’at Kliwon, dan Jum’at Legi.
Terlepas dari asal usul namanya, petilasan tersebut sudah cukup lama dibuka sebagai tempat wisata. Pada tahun 1965 areanya diperluas oleh para mantan tahanan PKI. Lalu pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1976 dan dikelola oleh swasta. Pemerintah daerah kemudian mengambil alih pengelolaannya pada tahun 1996.
2. Uniknya Ikan Sengkaring
Di dalam petilasan, anda bisa menemukan Telaga Rambut Monte. Dimana telaga tersebut menjadi tempat hidup bagi ikan sengkaring atau Tor Soro/Tor Tambra. Sengkaring merupakan ikan asli Indonesia yang dijuluki sebagai ikan dewa. Penyebarannya ada di berbagai daerah seperti Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.
Sehingga penyebutan untuk ikan sengkaring cukup beragam. Ada yang menyebutnya ikan udikan, kancra, jurung, semah, kambangan, dan tambram. Sayangnya, kini ikan sengkaring sudah hampir punah. Di Jawa Timur bahkan hanya bisa ditemukan di dua lokasi, yaitu Telaga Rambut Monte yang ada di Blitar ini dan satu lagi di Pemandian Banyu Biru Pasuruan.
Di sana, ikan sengkaring termasuk ikan yang dikeramatkan. Jadi tidak ada yang berani untuk menangkap, membunuh, ataupun sampai memasak ikan tersebut. Menurut mitosnya, ikan sengkaring adalah wujud dari para prajurit Kerajaan Majapahit yang telah dikutuk. Mitos lainnya menyebutkan bahwa ikan sengkaring adalah wujud dari murid Mbah Monte. Ia dikutuk lantaran tidak menjaga Candi Rambut Monte dengan baik.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Petilasan Rambut Monte berada di kaki Gunung Kawi, Desa Krisik, Gandusari, Kabupaten Blitar. Lokasi ini berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota, membutuhkan perjalanan kurang lebih 40 sampai 60 menit. Untuk rutenya, anda bisa menuju timur melalui Garum ke arah Malang. Kemudian diteruskan ke Talun – Wlingi – Desa Semen – Tulungrejo – Krisik.
Di Krisik, anda sudah bisa menemukan banyak petunjuk arah yang menuju petilasan. Jadi tidak perlu bingung atau merasa kesulitan untuk menemukan lokasinya. Jika anda datang dari arah Kota Malang, bisa melewati jalur utara yang dimulai dari Desa Ngantang. Kemudian lanjutkan perjalanan ke arah selatan hingga bertemu pertigaan dengan papan penunjuk ke lokasi.
Kegiatan Menarik yang Bisa Dilakukan
1. Melihat Candi di dalam Petilasan
Di dalam Cagar Alam Rambut Monte, pengunjung bisa menemukan sebuah candi. Candi Rambut Monte ini adalah salah satu di antara berbagai peninggalan Kerajaan Majapahit lainnya di Jawa Timur. Konon, candi dijadikan sebagai tempat pemujaan para penganut agama Hindu pada masa Kerajaan Majapahit. Sayangnya sampai sekarang belum ada literatur lengkap tentang sejarah candi tersebut.
Di samping candi, terdapat artefak ‘Lingga Yoni’ yang menjadi lambang kesuburan. Adanya artefak tersebut semakin memperkuat bahwa Candi Rambut Monte ada di zaman kerajaan Hindu di Indonesia. Sebelum kejadian G30S/PKI, dulu ada beberapa artefak (patung) di lokasi. Namun sebagian dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Menikmati Keelokan Telaga Rambut Monte yang Jernih
Selain melihat candi di petilasan, anda juga bisa menikmati keelokan Telaga Rambut Monte yang airnya sangat jernih. Jernihnya air telaga tersebut semakin tampak indah berkat adanya bagian yang berwarna biru di tengah tengah. Saking jernihnya, pengunjung sampai bisa menyaksikan dasar dari telaga yang berupa pasir lembut. Termasuk pula ikan ikan sengkaring yang berenang di dalamnya.
Jumlah dari ikan sengkaring di Telaga Rambut Monte ada lebih dari 100 ekor, yang paling besar memiliki panjang sekitar 30 cm. Warnanya abu kecokelatan dengan kepala yang lebih besar daripada badannya. Di bagian mulut terdapat sulur sebagai hiasan dan sisiknya terlihat tegas. Ketika diperhatikan, anda bisa melihat bahwa bentuk fisik ikan sengkaring mirip seperti perpaduan antara ikan lele dan hiu.
3. Bermain Air di Sumber Dandang
Tidak jauh dari Telaga Rambut Monte, anda bisa menemukan Sumber Dandang. Ini merupakan sebuah bendungan kecil yang dulunya sering digunakan untuk mandi oleh warga desa setempat. Itu karena air yang ada di sumber ini memang terasa hangat ketika pagi hari. Airnya sama jernihnya dengan telaga, berwarna kebiruan di bagian sumbernya.
Fasilitas Tersedia
Sebagai cagar alam yang dibuka menjadi tempat wisata, petilasan ini punya fasilitas yang terbilang cukup lengkap. Setidaknya bisa memenuhi kebutuhan para pengunjung saat rekreasi di lokasi. Mulai dari area parkir yang luas, beberapa toilet bersih, sampai warung warung yang menjual berbagai jenis makanan maupun minuman.
Cagar Alam Rambut Monte menjadi tempat wisata alam yang cocok untuk refreshing menghilangkan penat. Apalagi destinasi ini tidak hanya menawarkan wisata alam, tapi juga sekaligus wisata religi dan budaya. Di dalamnya anda bisa menemukan candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang dipakai sebagai tempat pemujaan, hingga telaga cantik yang menyimpan jenis ikan yang hampir punah.