Makanan yang sudah tercemar bakteri bisa menyebabkan keracunan pada manusia yang mengonsumsinya. Gejalanya bisa terasa mulai dari tingkat ringan hingga parah. Mulai dari rasa nyeeri di perut, mual, muntah-muntah, serta diare.
Hal itu sebenarnya terjadi agar isi perut yang sudah terinfeksi bakteri bisa dikeluarkan dan dibersihkan. Karenanya apabila Anda mengalami diare atau buang air besar dalam keadaan cair, jangan langsung meminum obat untuk menghentikan diarenya.
Masalahnya adalah, saat seseorang yang keracunan makanan mengalami muntah dan diare maka cairan tubuhnya akan terkuras. Ini yang harus segera diganti agar ia tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Jika tubuh mengalami dehidrasi maka Anda akan merasa sangat lemas, terjadi penurunan kesadaran, pingsan, atau gangguan orientasi. Ini yang membahayakan nyawa seseorang.
Karenanya jika Anda mengalami semua gejala keracunan makanan seperti di atas maka minum dengan cukup adalah penanganan yang harus terus dilakukan. Itu sebabnya di rumah sakit Anda akan diinfus untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
Makanan yang beresiko menyebabkan keracunan
Ada beberapa jenis makanan yang umumnya paling beresiko menimbulkan keracunan karena tercemar bakteri, misalnya daging kurang matang, seafood mentah, makanan kaleng, keju dan telur kadaluwarsa, susu basi, dan lainnya.
Beberapa obat yang akan diberikan oleh dokter biasanya obat anti muntah, obat nyeri perut, serta antibiotik.
Anda bisa meminum air kelapa, air putih dalam jumlah banyak, air jahe, air kunyit, atau susu apabila mengalami beberapa gejala keracunan makanan seperti di atas untuk membantu membersihkan perut dari bakteri.