Selama musim hujan berlangsung, sebaiknya ban kendaraan senantiasa diperiksa tekanan anginnya. Usahakan selalu dalam tekanan yang ideal. Ban yang terjaga tekanannya membantu meningkatkan traksi atau cengkeraman pada aspal ketika bertemu dengan jalanan basah. Sebaliknya, mitos bahwa mengurangi tekanan angin untuk peningkatan traksi kendaraan adalah tidak benar.
“Tekanan angin yang kurang saat melewati jalan basah di musim hujan justru akan membuat ulir kembang yang berfungsi sebagai pemecah air tidak bekerja secara maksimal,” kata Jusri Pulubuhu, instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) seperti dikutip dari laman Okezone.
Efek kekurangan tekanan angin pada ban tersebut antara lain membuat pengendalian terhadap kendaraan menjadi kurang maksimal. Jika ini terjadi pada sepeda motor, maka bisa menyebabkan tergelincir sewaktu berbelok di tikungan.
Oleh sebab itu, tekanan angin ban perlu selalu dijaga ukurannya sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan. Selain itu perlu pua untuk memeriksa ulir kembangan pada ban luar. Segera ganti dengan ban luar baru jika sudah menunjukkan tanda aus. Penggantian tidak perlu menunggu sampai ban terlihat benar-benar gundul.
Di samping itu, sekalipun keadaan ulir masih baik, juga tidak menjadin ban pasti aman. Pengecekan selanjutnya dilakukan pada karet ban. Jika kondisinya sudah kaku maka sebaiknya segera diganti baru.
“Biasanya jika usia ban sudah lebih dari 4 tahun akan membuat karet menjadi kaku akibat jarang digunakan,” ujar Jusri.
