Stephen Hawking miliki pemikiran ekstrim tentang rahasia hidup kekal. Menurutnya, manusia bisa hidup abadi jika otaknya berada dan mampu bekerja di luar tubuh. Apa maksud teori unik yang dilontarkannya itu?
Ia dikenal sebagai pakar dan ilmuwan Fisika serta alam semesta. Teori Black Hole dan Big Bang misalnya yang ia kemukakan bagaimana alam semesta ini terbentuk.
Namun sangat jarang kosmolog Universitas Cambridge ini menaruh perhatian ke kehidupan setelah kematian. Ia pun munculkan gagasan kontroversial.
“Menurutku, otak seperti sebuah program dalam pikiran manusia, yang mirip komputer. Jadi, secara teoritis menyalin otak (komputer) adalah mungkin,” ujarnya.
Stephen Hawking menambahkan, tindakan di atas akan memungkinkan menyediakan bentuk kehidupan baru manusia setelah kematian. Namun ia mengkritisi soal akhirat yang disamakan dengan sebuah dongeng.
Ilmuwan berusia 71 tahun ini memang terang-terangan kemukakan soal ketidakpercayaannya terhadap Tuhan. Stephen Hawking sendiri pernah didiagnosis menderita penyakit neoron motorik pada usia 21 tahun.
“Sepanjang hidupku aku menghadapi ancaman kematian dini. Jadi aku benci membuang-buang waktu,” imbuhnya.
Ide soal kehidupan kekal di atas dilontarkan Stephen Hawking pada rilis sebuah film dokumentar tentang dirinya. Film itu juga ditayangkan pada tahun yang sama dengan peluncuran autobiografinya yang bertajuk Hawking: My Brief History.
Mary, saudara perempuannya berujar jika Stephen Hawking adalah sosok yang selalu ingin tahu. Baginya, hidup dengan saudara laki-lakinya itu kadang buatnya frustasi.
“Buang-buang waktu berdebat dengannya, ia selalu berhasil mengubah putaran argumen,” aku Mary.