Ada sebagian orang yang mengandalkan referensi bercintanya lewat tayangan video porno. Padahal, adegan syur dalam video tersebut tetaplah berdasarkan scenario tertentu. Semuanya digarap secara dramatis sehingga tampak nyata seperti halnya pasangan sedang bercinta. Jika pasangan mengandalkan fantasi seksualnya harus mirip adegan di tayangan tersebut, justru salah. Ada hal yang mesti dipahami dari video ini.
Dikutip dari laman Okezone, inilah beberapa fakta terkait video porno. Dengan fakta ini, Anda akan memahami bahwa mengeksplorasi aktivitas intim bersama pasangan tanpa video porno justrulebih indah:
Video porno hanya mempertontonkan orgasme palsu. Orgasme pura-pura ini sering ditunjukkan pada film tersebut. Contohnya, sampai saat ini tidak ada pria yang mampu orgasme di waktu yang sama sebanyak dua kali. Pemeran wanita juga banyak yang berakting seolah-olah mendapatkan kepuasan tertingginya. Padahal, banyak aktris porno wanita sebenarnya dalam tekanan tinggi ketika pengambilan gambar sehingga mereka sulit orgasme.
Banyak pemeran video porno sebenarnya pemalu. Mereka menjadi percaya diri lantaran punya tubuh yang bagus. Dengan begitu, film yang dibintanginya punya kans untuk disukai pemirsanya dengan tubuh menarik. Mereka juga hanya menjadikan film dewasa sebagai pekerjaan sampingan saja.
Penuh adegan palsu. Semua adegan yang terlihat pada video porno adalah rekaan. Sutradara akan mengarahkan pemainnya agar melakukan adegan yang diperkirakan mampu membangkitkan birahi pemirsa. Adapun suara lenguhan hingga wajah yang terangsang, semuanya bagian dari akting.
Aktivitas seks dalam film porno terlalu lama. Dalam sebuah judul film porno kadang memiliki durasi cukup lama bahkan lebih dari satu jam. Realitanya tidak demikian. Lamanya durasi karena pihak produsen menggabungkan beragam potongan adegan film menjadi satu sehingga tampak lama. Pembuatan satu film pun bisa dilakukan selama beberapa hari. Sementara itu, melakukan hubungan intim dengan pasangan selama 10-15 menit saja termasuk sudah cukup menurut beberapa kajian ilmiah.